Sebagian orang berpendapat bawa hidup itu adalah ujian, kejam, sebuah pilihan, penuh perjuangan, dan penuh lika-liku lainnya. Namun, pada hakikatnya, hidup kita adalah sebuah ladang ibadah kita untuk bekal hidup di akhirat nanti, sesuai dengan firman Allah dalam Q. S. Adz-dzaariyaat: 56
“ Dan Aku tadak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada Ku”
(Q. S. Adz-dzaariyaat: 56)
Bagaimanakah dinamika kehidupan kita?, pastinya tidak sama dan tetap, kan?. Terkadang kita merasa senang, gundah, atau terkadang kita berada di atas, di bawah, kaya, miskin. Live is never flat, itulah sebuah pepatah mengatakan bahwa hidup itu tidak pernah datar.
Biar bagaimanapun, pastilah semua orang mengharapkan kebahagiaan dalam hidupnya. Namun, apakah arti kebahagiaan itu? apakah kebahagiaan itu identik dengan banyak nominal uang yang kita memiliki? Lantas, mendapatkannya dengan berbagai hal, meghalalkan segala cara untuk meraihnya? seperti korupsi, mencuri, merampok? Atau, apakah kebahagiaan itu hanya tentang urusan ‘bawah perut’? hanya orang kafir sajalah yang hanya sibuk mengurusi tentang urusan perut dan bawah perutnya.
Kebahagiaan dalam hidup itu salahsatunya dengan bagaimana kita mensyukuri apa-apa yang telah Allah berikan kepada kita, ikhlas menerima dariNya. Namun, kita cenderung hanya memikirkan tentang keduniawian semata dan lalai akan urusan ukhrawi. Padahal, ukhrawi itu jauh lebih penting dan kekal, tidak seperti dunia yang fana ini. Jangan hanya memikirkan apa-apa yang belum kita punyai, tapi pikirkanlah apa-apa yang belum kita syukuri. Astaghfirullaahal’adziim.
0 komentar:
Posting Komentar