Bismillaahirrohmaanirrohiim…
Tahukah Anda pelajaran
yang dapat diambil pada sholat berjamaah terhadap leadership?. Banyak
sekali nilai-nilai yang terhimpun dibalik ibadah yang merupakan rutinitas harian
muslim ini dengan konsep kepemimpinan. Pada saat sholat berjamaah tentunya
komando berpusat pada seorang imam di depan para prajuritnya (baca: makmum), sedangkan
para makmum berada di barisan belakang imam dengan rapat, rapih, dan kondusif.
Tatkala imam selesai membaca surat Al-fatihah dengan serempak satu nada makmum
mengucap lafazh “Aamiin”, para makmum dilarang untuk mendahului gerakan imam,
namun, jika sang imam melakukan kesalahan, baik itu lupa jumlah rakaat, gerakan
sholat maupun bacaan surat-surat ketika waktu sholat, maka makmum wajib mengingatkan
sang pemimpin sholatnya dengan membaca kalimat tasbih, Subhaanallaah atau
menepuk tangan bagi perempuan. Ganjaran atau pahala sholat berjamaah itu lebih
utama dibandingkan dengan sholat munfarid atau sholat sendirian. Lantas, apakah
pelajaran-pelajaran yang dapat kita pahami dan kita ambil dari hal diatas?. Banyak
pelajaran yang dapat kita peroleh darinya, terutama dalam nilai-nilai
kepemimpinan (leadership value).
Adapun
pelajaran-pelajaran tersebut, antara lain:
1. Makmum harus mengikuti apa-apa yang diperintahkan oleh
imam dalam sholat. Demikian halnya dalam konsep kepemimpinan, dalam koridor
kebenaran, yang dipimpin tentunya harus patuh akan perintah yang memimpin. Yang
dipimpin tidak boleh membangkang terhadap perintah tersebut. Sebab, jika yang
dipimpin itu tidak patuh terhadap perintah sang pemimpin, maka jalannya sistem kepemimpinan
akan terganggu atau bahkan rusak lantaran antara yang memimpin dan yang
dipimpin tidak bersinergi, melainkan berjalan di jalurnya masing-masing yang
berimbas tidak adanya kekompakan dan keserasian. Contoh dalam lingkup
pemerintahan kenegaraan, jika sang pemimpin tidak bersinergi dengan yang
dipimpin –– dalam hal ini adalah para menteri-menteri –– akibat selanjutnya
dapat memicu konflik yang bisa berkepanjangan dan imbasnya bisa merugikan
masyarakat umum yang mereka pimpin. Dengan demikian, begitu pentingnya
sinergisitas antara pemimpin dengan yang dipimpin seperti halnya dalam sholat
berjamaah.
2. Dalam sholat berjamaah, merapatkan shaf atau barisan
itu menjadi hal yang wajib, karena dapat memengaruhi kesempurnaan dalam sholat.
Pelajaran yang dapat diambil dari hal ini ialah nilai-nilai kesatuan dan
persatuan yang mengingatkan bahwasanya perbedaan itu memang sebuah hak
masing-masing individu, akan tetapi persatuan itu merupakan suatu keharusan
bagi semuanya. Jika semua lapisan masyarakat atau yang dipimpin itu bahu
membahu merapatkan barisan demi mencapai suatu visi, maka dalam melakukan
misi-misinya akan sedikit menjumpai masalah dan dalam penyelesaiannyapun baik
masalah kecil maupun besar akan mudah dan tidak menemui kendala yang berarti.
3. Dengan serempak dan senada, makmum mengucapkan lafazh
“Aamiin” ketika imam selesai membaca surat Al-fatihah. Pelajaran yang dapat
diambil ialah dari belakang dengan satu suara, senada dan seirama berseru untuk
mendukung pemimpinnya. Seperti yang diutarakan oleh Ki Hajar Dewantara, Ing
mgarso sung tulodho, Ing madyo mangun karso, Tut wuri handayani. Dan
nilai-nilai tersebut terhimpun dari ibadah sholat berjamaah sehingga dapat
menjadi dorongan dan motivasi tersendiri untuk pemimpin tersebut.
4. Ketika imam melakukan kesalahan, maka dengan sigap
sang makmum mengingatkan sang imam, dan kemudian kembali berjamaah menjalankan
sholat dengan alur yang benar. Dalam kepemimpinan, jika sang pemimpin melakukan
kesalahan, maka yang dipimpin harus menegur atau mengingkatkan sang pemimpin,
karena ia melakukan kesalahan, dan sang pemimpinpun harus menanggapi teguran
dari yang dipimpinnya atas kekeliruan yang telah ia perbuat, karena tidak semua
apa yang diperintahkan dan dijalankan oleh pemimpin itu adalah hal yang benar.
Bukan malah sang pemimpin tidak mau mengaku kekeliruan yang ia perbuat, dengan
dalih ia mempunyai kekuasaan dan bertindak sewenang-wenang sebagai pemimpin
lantas tidak mau menanggapi teguran dari yang menegurnya. Karena jika hal
tersebut terjadi, maka sistem kepemimpinan akan berjalan di tempat atau bahkan
mengalami kemunduran lantaran tindakan pemimpin yang absolut, angkuh dan tidak
responsif.
5. Bacaan takbir atau membaca surat Al-fatihah dan
surat-surat pendek dibaca secara jelas oleh imam agar makmum yang berada di
barisan paling belakangpun terdengar. Inilah urgensinya nilai-nilai komunikasi,
karena sebuah organisasi tanpa komunikasi yang baik akan memunculkan suasana
ketidak harmonisan antar personil di dalamnya yang dapat memicu kesenggangan
dalam organisasi tersebut.
6. Sebelum sholat berjamaah didirikan, terlebih dahulu
dikumandangkan adzan oleh muadzin. Ini memberi pelajaran bahwa masing-masing
individu mempunyai kewajiban untuk melakukan amar ma’ruf nahi munkar.
7. Sholat berjamaah itu lebih utama didirikan pada awal
waktu, setelah sang muadzin mengumandangkan adzan dan iqomah. Hal ini
mengajarkan kita tentang nilai-nilai kedisiplinan, tidak hanya dalam
kepemimpinan, melainkan dalam diri sendiripun harus senantiasa kita tanamkan.
8. Pahala sholat berjamaah itu lebih utama daripada
sholat sendirian. Maknanya adalah jika kita bersatu, satu rasa, satu jiwa, satu
kekuatan dalam mencapai visi yang dicita-citakan, maka dengan bersatu akan
membuat semuanya lebih mudah dan menyenangkan, bukan?. Sama halnya jika
dianalogikan sebuah sapu lidi, memang sebuah lidi dpat membersihkan ruangan
yang kotor, namun itu memakan waktu yang lama. Akan tetapi, jika lidi-lidi bersatu
membentuk sebuah ikatan menjadi sapu lidi, maka tentunya akan lebih cepat untuk
membersihkan halaman atau tempat yang kotor, namun, jika lidi demi lidi tidak
bersatu, melainkan bekerja sendiri, maka pastilah akan memakan waktu yang lama
untuk membersihkan tempat yang kotor.
9. Sholat berjamaah juga dapat mempererat tali
persaudaraan antar ummat Islam, karena kebaikan yang tidak terorganisir dapat
dikalahkan oleh keburukan yang
terorganisir. Maka, dengan sholat berjamaah dapat membentuk sebuah
benteng yang kuat untuk melawan keburukan
Itulah beberapa pelajaran
yang dapat dipetik dari sholat berjamaah. Semoga bermanfaat bagi kita semua.
Aamiin.
Wallahu’alam
bish-showaab.